Mataram, selasa, 06 Mei 2025 –Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram menggelar Workshop Penyusunan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat sebagai bagian dari langkah strategis mendukung komitmen “Kampus Berdampak” dan menyokong ketercapaian Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan ini hadir Plt. Kepala Lppm Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. didampingi oleh Sekretaris LPPM Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Muliarta Aryana, MP.; Ketua Panitia Prof. Dr. Ir. I Wayan Sudika, MS.; Kepala Pusat Pengabdian Dr. Ni Wayan Sri Suliartini, SP., MP. serta Kepala Sub Bagian Umum Lppm Roni Paslan,S.Adm. dan para dosen serta peneliti di lingkungan Universitas Mataram yang tergabung sebagai panitia penyusunan Rencana Induk Pengabdian Kepada Masyarakat (RIPkM).
Mengawali kegiatan ini Ketua Panitia Prof. Dr. Ir. I Wayan Sudika, MS. Melaporkan bahwa “Puji syukur kami panjatkan, penyusunan dokumen Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat (RIPkM) Universitas Mataram telah memasuki tahap akhir. Seluruh tim telah bekerja secara kolaboratif dan intensif untuk menyusun dokumen yang selaras dengan visi nasional dan visi universitas mataram yang unggul dan berdayasaing global. Kami berharap dokumen RIPkM ini dapat diselesaikan dan difinalisasi pada hari ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan.”
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala LPPM Universitas Mataram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara tridarma perguruan tinggi dan arah pembangunan nasional.
“Universitas tidak hanya menjadi pusat ilmu, tetapi juga agen perubahan sosial. Penyusunan rencana induk pengabdian ini adalah tonggak penting agar setiap langkah pengabdian yang dilakukan dosen dan mahasiswa memberi dampak nyata, terukur, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Prof. Sukartono
Plt. KepalaLPPM UNRAM, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr, menambahkan bahwa penyusunan Rencana Induk Pengabdian ini akan mengintegrasikan isu-isu strategis nasional dan daerah, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat, penguatan ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, hingga transformasi digital di wilayah NTB dan sekitarnya.
“Melalui dokumen induk ini, arah kebijakan dan program pengabdian dosen akan lebih terarah, berdampak, konsisten, dan selaras dengan Asta Cita, terutama Visi Universitas Mataram,” jelasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi kelompok terarah (FGD) guna menyerap aspirasi dan masukan dari seluruh peserta. Rencana induk yang tersusun akan menjadi acuan pelaksanaan program pengabdian Universitas Mataram dalam jangka menengah dan panjang. Dengan semangat kolaboratif dan transformatif, Universitas Mataram terus berkomitmen menjadi bagian dari solusi bagi bangsa — dari kampus, untuk masyarakat, menuju Indonesia Emas.