TEMA

NO TEMA KKN DESKRIPSI
7. Hukum, Sosiologi dan Humaniora

Pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian integral dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana mahasiswa memegang peran penting dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Melalui keterlibatan langsung dalam pengabdian, mahasiswa tidak hanya dapat menerapkan ilmu yang diperoleh, tetapi juga menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian, terutama terhadap kelompok masyarakat yang rentan, termasuk mereka yang membutuhkan bantuan hukum. Dalam kehidupan sosial, hukum memiliki peran penting sebagai penjamin kepastian dan keadilan. Namun, seringkali terjadi ketidaksesuaian antara perilaku sosial yang berlaku di masyarakat dengan norma-norma hukum yang diharapkan. Ketidaksesuaian ini dapat memicu kesenjangan sosial, yang pada gilirannya menimbulkan konflik dan ketegangan dalam masyarakat, sehingga menghambat proses perubahan sosial yang ideal. Oleh karena itu, membangun masyarakat yang sadar dan taat hukum menjadi sangat penting, guna menciptakan tatanan sosial yang adil, harmonis, dan saling menghargai. Kesadaran hukum yang tinggi diharapkan akan mendorong masyarakat menjunjung tinggi institusi hukum dan aturan yang berlaku, demi terciptanya ketertiban dan kepastian hukum yang berkelanjutan.

Dalam konteks ini, ilmu sosiologi berperan besar dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial, karena secara esensial sosiologi mempelajari dinamika masyarakat. Sosiologi memberikan data dan kajian yang bersifat sosiologis kepada berbagai pihak yang berkepentingan, sekaligus menjadi alat bantu dalam menangani masalah sosial. Sosiologi juga menawarkan pendekatan holistik dan interdisipliner, yang memungkinkan pemahaman terhadap struktur sosial secara menyeluruh, serta membangun pengetahuan berbasis penelitian lapangan. Selain itu, sosiologi turut mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis, baik secara individu maupun dalam kerja kelompok. Sementara itu, ilmu humaniora berfokus pada pemahaman mendalam terhadap berbagai aspek yang membentuk nilai-nilai kemanusiaan, seperti aspek sosial, budaya, spiritual, dan estetika. Humaniora tidak hanya bertujuan mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dengan pendekatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi pribadi yang kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki empati dan kesadaran sosial yang tinggi.

Meskipun ilmu humaniora tidak selalu memberikan solusi yang bersifat teknis atau praktis terhadap permasalahan sosial, namun pembelajaran dalam bidang ini membekali mahasiswa dengan kepekaan, kesadaran moral, serta kemampuan untuk menggali isu-isu seputar keadilan, kesetaraan, dan kepatutan, yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang lebih adil dan beradab.

8. Desa Preneur

Desa Preneur merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui pengembangan semangat kewirausahaan serta mendukung pengentasan kemiskinan melalui peningkatan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan. Melalui program Mahadesa, mahasiswa didorong untuk berkontribusi dalam memperkuat perekonomian desa melalui pemberdayaan masyarakat dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Bentuk kegiatannya meliputi pendampingan teknis dalam proses produksi, inovasi produk, manajemen usaha dan pembukuan, serta strategi pemasaran. Semua upaya tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan potensi lokal yang dimiliki oleh masing-masing desa.

Untuk menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa, LPPM menyelenggarakan Program Desa Preneur, yang merupakan wadah penciptaan wirausahawan baru dari lingkungan perguruan tinggi. Tujuan dari program ini antara lain:

  1. Memberikan ruang dan dukungan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang kewirausahaan untuk mengembangkan usaha secara lebih optimal.

  2. Mengatasi persoalan pengangguran, khususnya pengangguran intelektual di kalangan lulusan perguruan tinggi.

Program ini juga mendukung visi dan misi pemerintah sebagaimana tercantum dalam Renstra Kemendikbudristek, khususnya dalam upaya menciptakan wirausahawan baru sebagai bagian dari pembangunan bangsa yang mandiri melalui pendidikan dan pelatihan kewirausahaan. Selain itu, Desa Preneur diharapkan melahirkan karya-karya kreatif dan inovatif yang mampu membuka peluang usaha baru, baik untuk mahasiswa maupun masyarakat desa secara luas, khususnya pasca-studi. Sebagai pelengkap, pendekatan berbasis Kelompok Usaha Bersama (KUBE) juga dapat diintegrasikan. KUBE merupakan kelompok yang terdiri dari keluarga miskin yang secara mandiri membentuk unit usaha ekonomi produktif (UEP) guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga mereka. Pendekatan ini relevan sebagai strategi penguatan ekonomi berbasis komunitas dalam skala desa.

 

DOWNLOAD PANDUAN KKN PMD