TEMA

NO TEMA KKN DESKRIPSI
1. Pertanian Maju Berkelanjutan Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan ketersediaan, akses, dan pemanfaatan pangan melalui penerapan teknologi pertanian modern pada skala rumah tangga. Pendekatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan keluarga. Ketersediaan pangan dalam jumlah yang memadai secara berkelanjutan merupakan kebutuhan mutlak yang menjadi prioritas dalam pembangunan pertanian nasional. Oleh karena itu, ke depan setiap rumah tangga didorong untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya termasuk pekarangan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Salah satu bentuk nyata dari pertanian maju dan berkelanjutan adalah penerapan konsep Pekarangan Pangan Lestari (P2L). P2L merupakan pemanfaatan pekarangan rumah secara intensif dan bijak dengan mengandalkan sumber daya lokal, guna menjamin tersedianya pangan yang beragam dan berkualitas bagi rumah tangga. Prinsip utama dari P2L meliputi: (i) pengelolaan pekarangan secara ramah lingkungan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian pangan; (ii) diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal; (iii) pelestarian sumber daya genetik seperti tanaman, ternak, dan ikan; (iv) pelestarian melalui pembangunan kebun bibit desa; serta (v) peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Sungai, Waduk dan bendungan

Indonesia memiliki dua musim utama, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Distribusi curah hujan yang tidak merata dan sulit diprediksi seringkali menyebabkan ketimpangan ketersediaan air. Pada musim hujan, air melimpah hingga menimbulkan banjir, sedangkan pada musim kemarau terjadi kekeringan akibat minimnya pasokan air di sungai. Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air, pemerintah telah membangun berbagai bendungan dan waduk di sejumlah wilayah. Infrastruktur ini bertujuan sebagai pengendali banjir sekaligus penyimpan cadangan air di musim kering. Pembangunan dan pengelolaan sungai, bendungan, serta waduk merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam konteks pengabdian masyarakat, mahasiswa KKN diharapkan turut berperan aktif membantu desa dalam mempercepat penyelesaian dan pemanfaatan proyek-proyek infrastruktur air tersebut.

3. Desa Wisata dan Zerowaste Sektor pariwisata di Indonesia memiliki posisi strategis karena memberikan kontribusi yang luas di berbagai aspek, mulai dari ekonomi, sosial-politik, budaya, hingga kewilayahan. Dari sisi ekonomi, pengembangan sektor ini berperan besar dalam menyumbang devisa negara, meningkatkan pendapatan asli daerah, membuka lapangan kerja, mengembangkan usaha kepariwisataan, serta meningkatkan pendapatan masyarakat lokal di sekitar destinasi wisata. Sebagai bagian dari destinasi wisata nasional, pengembangan dan pendampingan Desa-Desa Wisata perlu terus ditingkatkan dari berbagai aspek, seperti penataan lanskap, pemasangan penunjuk arah, jalur tracking, sistem pendukung, papan informasi, hingga promosi dan pemasaran.
Salah satu pendekatan penting dalam pengembangan wisata berkelanjutan adalah penerapan konsep zero waste, yang bertujuan meminimalkan timbulan sampah sejak dari proses produksi hingga pascaproduksi. Konsep ini mengedepankan prinsip 3R: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan ulang), dan Recycle (mendaur ulang). Dalam praktiknya, konsep zero waste mendorong penerapan teknologi pengolahan sampah skala kawasan yang dapat mengurangi volume sampah secara signifikan sekaligus membuka peluang bagi berkembangnya industri kecil berbasis limbah. Pendekatan terpadu dalam pengelolaan sampah meliputi berbagai metode, seperti pengomposan, daur ulang sampah plastik dan kertas, pembakaran terkendali, pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak, pembangunan tempat pembuangan akhir yang ramah lingkungan, serta peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya di kawasan perkotaan dan metropolitan.
Lebih lanjut, prinsip zero waste tidak hanya terbatas pada 3R, namun juga dikembangkan hingga 5R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replace (mengganti bahan tidak ramah lingkungan dengan alternatif yang lebih aman), dan Replant (menanam kembali atau reboisasi). Penerapan prinsip-prinsip ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah dan pencemaran udara akibat pembakaran, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

 

DOWNLOAD PANDUAN KKN PMD