LPPM Universitas Mataram Susun Pedoman KKN Berbasis SDGs, Astacita, dan Diktisaintek untuk Wujudkan NTB Makmur Mendunia

Mataram. Jum’at, 07 November 2025, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram tengah menyusun Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berorientasi pada ketercapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), selaras dengan visi Astacita Universitas Mataram, serta mendukung agenda strategis NTB Makmur Mendunia dan tagline “Diktisaintek Berdampak”. Penyusunan pedoman ini menjadi langkah konkret LPPM dalam memperkuat tata kelola pengabdian masyarakat yang lebih terarah, berdampak, dan berkelanjutan.

Ketua LPPM Universitas Mataram, Dr. Andi Chairil Ichsan, S.Hut., M.Si., menjelaskan bahwa pengembangan pedoman baru ini bertujuan untuk menjadikan KKN tidak sekadar kegiatan akademik rutin, melainkan sebagai wahana kolaboratif antara kampus, masyarakat, pemerintah daerah, dan dunia usaha dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

“KKN berbasis SDGs dan Astacita Unram diarahkan agar setiap program mahasiswa mampu menjawab tantangan nyata di masyarakat. Mahasiswa tidak hanya mengabdi, tetapi juga berinovasi dengan pendekatan sains, teknologi, dan nilai-nilai kemanusiaan untuk mendukung kemandirian wilayah,” ujar Dr. Andi Chairil.

Kepala Pusat Kuliah Kerja Nyata Universitas Mataram, Prof. Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT., IPU., menambahkan bahwa pedoman ini menjadi momentum penting untuk mengarahkan KKN ke arah yang lebih strategis dan berdampak. Menurutnya, integrasi SDGs dan Astacita dalam desain program KKN akan memperkuat posisi mahasiswa sebagai agen perubahan di tingkat lokal.

“Mahasiswa harus hadir sebagai problem solver di masyarakat. Melalui pedoman baru ini, KKN tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga wadah pembelajaran lintas disiplin yang menggabungkan riset, inovasi, dan pengabdian untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan,” jelas Prof. Misbahuddin.

Pedoman KKN ini akan memuat prinsip-prinsip dasar pelaksanaan, model integrasi riset dan inovasi dalam kegiatan pengabdian, serta indikator ketercapaian berbasis 17 poin SDGs yang diterjemahkan secara kontekstual dalam pilar pembangunan NTB. LPPM Unram juga mengintegrasikan Diktisaintek Berdampak sebagai arah kebijakan nasional dalam hilirisasi hasil riset, memastikan setiap kegiatan KKN dapat menghasilkan produk, model sosial, atau rekomendasi kebijakan yang aplikatif.

Selain itu, pedoman ini akan menekankan pendekatan Astacita Universitas Mataram, khususnya nilai-nilai kemandirian, keberlanjutan, dan inovasi sosial berbasis lokalitas. Pendekatan ini diharapkan menjadi panduan bagi dosen pembimbing dan mahasiswa untuk menyusun kegiatan KKN yang berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah kepulauan dan pedesaan.

“KKN bukan lagi sekadar pengabdian jangka pendek, tetapi bagian dari ekosistem pembelajaran transformatif. Mahasiswa perlu didorong untuk menjadi agen perubahan yang memahami dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan daerahnya,” tambah Dr. Andi Chairil.

Penyusunan pedoman ini melibatkan tim lintas fakultas, pakar pembangunan berkelanjutan, serta mitra pemerintah daerah. Proses penyelarasan dilakukan dengan memperhatikan prioritas daerah NTB, terutama pada isu ketahanan pangan, energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Dengan hadirnya pedoman ini, LPPM Universitas Mataram menegaskan komitmennya untuk melahirkan model KKN berbasis riset dan inovasi sosial yang kontributif terhadap pencapaian SDGs dan visi pembangunan daerah. Melalui sinergi akademik dan kolaborasi lintas sektor, Unram berharap pelaksanaan KKN ke depan dapat menjadi motor penggerak “NTB Makmur dan Mendunia” serta representasi nyata dari semangat “Diktisaintek Berdampak.”

Jum’at, 07 November 2025
Disusun oleh Tim Humas dan Media LPPM Universitas Mataram